Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita UtamaInfo PublikOtomotifPeristiwaSosial

Pemdes Bitefa Gandeng Balai Besar Pembenihan Surabaya Gelar Aksi Nyata

458
×

Pemdes Bitefa Gandeng Balai Besar Pembenihan Surabaya Gelar Aksi Nyata

Sebarkan artikel ini

KEFAMENANU |BUSERKOTA.Com)-
Pemerintah Desa Bitefa Kecamatan Miomaffo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tengara Timur bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat serta mendapatkan dukungan bibit dari Balai Besar Pembenian Surabaya, Jawa Timur melakukan penanaman anakan mente di lokasi tanah gereja seluas 1 ha.

Penanaman perdana dilakukan secara simbolis oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Timor Tengah Utara, Charles Malelak, S.P, M.Si, Senin (16/12/2024) pagi.

Kepala Desa Bitefa, Wilson Naihati kepada media ini menjelaskan, 5.830 anakan mente yang ditanami di lokasi tanah gereja seluas 1 ha dengan melibatkan para pengurus gereja setempat dan tokoh pemuda dan perempuan dan anak

Menurut Kades Naihati, kegiatan tersebut merupakan aksi nyata dari pemerintah desa dengan melibatkan seluruh komponen strategis lainnya yakni para pengurus stasi Bitefa, para pengurus lingkungan, Kelompok Umat Basis serta para pemuda dan para tokoh perempuan untuk peduli lingkungan gereja.

Selain itu kepedulian terhadap lingkungan, kata Kades Naihati, penanaman anak mente ini diharapkan 3-4 tahun mendatang bisa membawa dampak positif untuk pengembangan ekonomi gereja dan rumah tangga.

Dia menjelaskan, 5.830 anakan mente bersumber dari Balai Besar Perbenihan & Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya untuk 14 kelompok tani di Desa Bitefa.

“Namum 110 anakan di tanam di lokasi gereja dgn luas 1 hektar. Kegiatan ini bertujuan sebagai aksi nyata dukungan Pemerintah & Generasi muda Kepada Gereja. Sebagian besarnya di bagikan kepada masyarakat 14 kelompok untuk di tanam di kebun masing-masing,” ujar Kades Naihati.

Dia pun berharap, tanaman ini tetap di rawat 3 tahun sudah bisa di panen lalu dijual meningkat ekonomi rumah tangga, termasuk Mete yang ditanam di tanah gereja ini.

“Jadi sebagai kades saya berharap, tiga atau empat tahun mendatang kalau tanaman ini dipelihara atau dirawat dengan baik maka jelas sudah berproduksi. Hasilnya untuk perbaikan ekonomi rumah tangga dan juga untuk kehidupan ekonomi gereja,” ungkapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *